
Di ceritakan pemilik asal keris ini
adalah merupakan pendekar atau hulu balang kerajaan Majapahit yang bernama
Taming Sari. Keris ini kemudianya bertukar tangan kepada hulubalang Melaka yang
telah berjaya membunuh Taming Sari bernama Hang Tuah. Perpindahan kepemilikan
ini terjadi dalam suatu duel keris yang sangat luar biasa antara Taming Sari
dan Hang Tuah, yang akhirnya dimenangkan oleh Hang Tuah.
Condong Campur adalah salah satu
keris pusaka milik Kerajaan Majapahit yang banyak disebut dalam legenda dan
folklor. Keris ini dikenal dengan nama Kanjeng Kyai Condong Campur. Konon keris
pusaka ini dibuat beramai-ramai oleh seratus orang mpu. Bahan kerisnya diambil
dari berbagai tempat. Dan akhirnya keris ini menjadi keris pusaka yang sangat
ampuh tetapi memiliki watak yang jahat.
3. Keris Pusaka Nagasasra dan Sabuk Inten

Salah satu pembuat keris dengan
dapur Nagasasra terbaik, adalah karya empu Ki Nom, merupakan seorang empu yang
terkenal, dan hidup pada akhir zaman kerajaan Majapahit sampai pada zaman
pemerintahan Sri Sultan Agung Anyokrokusumo di Mataram. Dapur Sabuk Inten,
seperti juga dapur Nagasasra mempunyai luk tiga belas dengan ciri-ciri yang
berbeda yaitu mempunyai sogokan, kembang kacang, lambe gajah dan greneng.
4. Keris Kyai Setan Kober
Ia tewas seketika.Sutawijaya
terkesan menyaksikan betapa gagahnya Arya Penangsang dengan usus terburai yang
menyangkut pada hulu kerisnya. Ia lalu memerintahkan agar anak laki-lakinya,
kalau kelak menikah meniru Arya Penangsang, dan menggantikan buraian usus
dengan rangkaian atau ronce bunga melati, dengan begitu maka pengantin pria
akan tampak lebih gagah, dan tradisi tersebut tetap digunakan hingga saat ini.
5. Keris Mpu Gandring
Keris Mpu Gandring adalah senjata pusaka
yang terkenal dalam riwayat berdirinya Kerajaan Singhasari di daerah Malang,
Jawa Timur sekarang. Keris ini terkenal karena kutukannya yang memakan korban
dari kalangan elit Singasari termasuk pendiri dan pemakainya, ken Arok.Keris
ini dibuat oleh seorang pandai besi yang dikenal sangat sakti yang bernama Mpu
Gandring, atas pesanan Ken Arok.
Setelah selesai menjadi keris dengan
bentuk dan wujud yang sempurna bahkan memiliki kemampuan supranatural yang
konon dikatakan melebihi keris pusaka masa itu. Kemudian Ken Arok menguji Keris
tersebut dengan menusukannya pada Mpu Gandring yang konon menurutnya tidak
menepati janji. Dalam keadaan sekarat, Mpu Gandring mengeluarkan kutukan bahwa
Keris tersebut akan meminta korban nyawa tujuh turunan dari Ken Arok. Dalam
perjalanannya, keris ini terlibat dalam perselisihan dan pembunuhan elit
kerajaan Singhasari yakni: Tunggul Ametung, Ken Arok, Anusapati dan keturunan
Ken Arok.